Penerapan Praktis Cover Both Sides dalam Berbagai Bentuk Jurnalisme
perwast.com – Penting untuk memahami bagaimana prinsip "cover both sides" diterapkan dalam berbagai jenis jurnalisme.
Masing-masing bidang memiliki karakteristik unik yang memengaruhi cara dua sisi cerita dilaporkan.
Berikut adalah beberapa contoh penerapan praktis dalam beberapa bentuk jurnalisme:
Jurnalisme Investigatif:
Dalam jurnalisme investigatif, prinsip “cover both sides” sering digunakan untuk menggali informasi dari berbagai sumber yang mungkin tidak mudah diakses.
Namun, wartawan investigatif harus berhati-hati dalam menyeimbangkan sudut pandang karena seringkali mereka berhadapan dengan pihak-pihak yang berusaha menutupi fakta.
Ketika investigasi dilakukan, wartawan cenderung menyaring informasi yang valid dari berbagai sisi sebelum menyajikan temuan mereka, tetapi tetap memastikan bahwa narasi yang terbentuk didasarkan pada bukti yang kuat.
Jurnalisme Politik:
Jurnalisme politik sering kali menjadi medan pertempuran bagi prinsip “cover both sides”, terutama selama kampanye Pemilu atau pembahasan kebijakan publik.
Wartawan harus berupaya menampilkan sudut pandang dari kedua belah pihak yang bersaing, sambil memastikan bahwa informasi yang disajikan tidak menyesatkan atau bias.
Dalam konteks ini, tantangan terbesar adalah menjaga objektivitas saat menghadapi retorika politik yang bisa memecah belah atau manipulatif.
Jurnalisme Ekonomi:
Dalam laporan ekonomi, meliput dua sisi bisa berarti mendengarkan pandangan dari sektor swasta maupun publik, atau dari para pemangku kepentingan yang berbeda dalam ekonomi.
Misalnya, ketika meliput dampak kebijakan fiskal, wartawan harus menyajikan perspektif pemerintah, pengusaha, pekerja, dan konsumen.
Namun, di sini akurasi data sangat penting, sehingga jurnalis sering kali mengutamakan data yang sudah terverifikasi untuk menjaga integritas pemberitaan.
Jurnalisme Sains dan Teknologi:
Di bidang sains, prinsip “cover both sides” bisa menjadi rumit karena tidak semua sudut pandang sama-sama valid.
Misalnya, dalam peliputan isu seperti perubahan iklim, mayoritas ilmuwan sepakat bahwa perubahan iklim adalah nyata dan disebabkan oleh aktivitas manusia. Namun, beberapa sudut pandang menolak konsensus ilmiah ini
Dalam konteks ini, wartawan harus berhati-hati agar tidak memberikan ruang yang sama pada pandangan yang tidak didukung bukti ilmiah kuat hanya demi menciptakan keseimbangan palsu.
Jurnalisme Kesehatan:
Dalam jurnalisme kesehatan, salah satu tantangan utama dalam “cover both sides” adalah memastikan bahwa informasi medis yang disajikan kepada publik aman dan berbasis bukti.
Misalnya, dalam liputan tentang vaksinasi, wartawan perlu meliput dua sisi secara bertanggung jawab, memastikan bahwa informasi tentang keamanan dan efektivitas vaksin tidak terdistorsi oleh kelompok anti-vaksin yang menyebarkan disinformasi.
Jurnalisme Hiburan:
Meskipun mungkin tidak terlihat seperti arena konflik, jurnalisme hiburan juga menghadapi dilema dalam meliput kedua sisi.
Ketika melaporkan berita tentang selebriti atau industri hiburan, wartawan sering kali harus menyeimbangkan antara perspektif tokoh-tokoh yang terlibat dengan perspektif publik atau kritikus.
Namun, pemberitaan sering kali dipengaruhi oleh opini atau rumor, sehingga penting bagi wartawan untuk mempertahankan standar etika dan akurasi.
(*/red)