Telusuri
24 C
id
  • Redaksi
  • Tetang Kami
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • News
  • Ekononi
  • Pedidikan
  • Ragam
  • Sosok
  • Opini
  • Event
Perwast.Com
Telusuri
Perwast.Com

Beranda Headline Nasional Peringatan HMKG ke-77: BMKG Gencarkan OMC di Langit Indonesia, Cegah Bencana Karhutla
Headline Nasional

Peringatan HMKG ke-77: BMKG Gencarkan OMC di Langit Indonesia, Cegah Bencana Karhutla

Perwast.Com
Perwast.Com
22 Jul, 2024 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati. 

JAKARTA, Perwast.Com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus berupaya melakukan mitigasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di wilayah rentan seperti Pulau Sumatera dan Kalimantan. Salah satunya dengan menggencarkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk mengisi kubah air di lahan gambut yang menjadi sumber utama Karhutla terjadi.

Seiring dengan Puncak Hari Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (HMKG) ke-77 yang jatuh pada 21 Juli 2024, BMKG juga terus menggencarkan kerja-kerja OMC. Mengusung tema “BMKG Dukung Nusantara Baru untuk Indonesia Maju”, BMKG melakukan kerja-kerja OMC di wilayah Sumatera dan Kalimantan sejak beberapa bulan lalu.

Berdasarkan Perpres Nomor 12 Tahun 2024, BMKG juga telah diamanatkan memiliki Kedeputian Modifikasi Cuaca yang memiliki tugas utama menyelenggarakan koordinasi, perumusan, pelaksanaan kebijakan umum, dan teknis di bidang modifikasi cuaca. Hadirnya kedeputian baru ini akan lebih mengintensifkan OMC di masa yang akan datang.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan, saat ini telah terjadi perubahan paradigma pemanfaatan OMC di Indonesia dan membuktikan implementasi yang dilakukan berjalan efektif. Di mana sejak tahun 2015, OMC dilakukan untuk upaya mitigasi bencana dan bukan lagi digunakan dalam penanganan ketika Karhutla sudah terjadi.

“Caranya dengan melakukan pengisian kubah air gambut. Berdasarkan data Pemantau Air Lahan Gambut (SIPALAGA) ambang batas ketinggian air dalam tanah lahan gambut tidak boleh di bawah 40 cm yang menandakan status rawan kebakaran,” kata Dwikorita di Jakarta, Minggu, 21 Juli 2024.

Lebih lanjut, OMC yang dilakukan pada masa transisi musim hujan ke musim kemarau, terlihat dengan jelas perbandingan efektifitasnya. Hotspot yang dipadamkan dengan hujan hasil OMC lebih efektif jika dibandingkan dengan upaya water bombing dan terrestrial dalam mengatasi Karhutla. Saat ini, pemerintah memang memfokuskan OMC untuk menanggulangi Karhutla di Sumatera dan Kalimantan.

Adapun waktu pada musim transisi hujan ke musim kemarau sengaja dipilih karena pada dasarnya OMC sangat bergantung pada keberadaan awan hujan. Jika OMC baru dilakukan pada musim kemarau atau pada saat Karhutla sudah terjadi maka akan sulit melakukan OMC karena biasanya keberadaan awan sulit ditemukan.

Oleh karenanya, air hujan yang berhasil diturunkan pada musim transisi diupayakan untuk disimpan ke dalam kubah gambut dengan mengisi embung-embung yang berada di daerah rawan Karhutla. Nantinya, jika musim kemarau dan Karhutla terjadi, cadangan air ini juga bisa digunakan oleh Tim Manggala yang bekerja secara terrestrial.

Dwikorita menjelaskan, efektifitas pembasahan lahan gambut dalam memitigasi Karhutla sudah terbukti. Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, telah terjadi keterlambatan lonjakan hotspot (titik panas) di Sumatera dan Kalimantan.

Sebagai contoh, pada tahun 2014-2015 Provinsi Riau yang menjadi daerah rawan Karhutla mengalami kenaikan hotspot pada bulan Februari-Maret dan mencapai puncaknya pada Juli, Agustus, dan September. Namun seiring dengan masifnya OMC pada musim transisi kemarau, pada tahun 2019, puncak hotspot di Riau baru terjadi pada September dengan jumlah titik yang melandai.

Untuk diketahui, Provinsi Riau menjadi salah satu lokasi rawan Karhutla dari tahun ke tahun dan masuk ke dalam 10 besar Provinsi dengan luas area lahan Karhutla terbesar. Pada tahun 2009, luasan lahan yang terbakar di Riau adalah 120,504 hektare, 183,809 hektare pada 2015, 90,550 hektare pada 2019, dan menurun signifikan pada 2023, yaitu 7,267 hektare.

“Hotspot di Provinsi Riau berkurang 93,9 persen pada tahun 2023 jika dibandingkan tahun 2019,” jelas Dwikorita.

Penurunan jumlah hotspot juga terjadi di Kalimantan. Di mana kenaikan hotspot yang biasa terjadi pada Agustus kini melambat menjadi September bahkan Oktober. Sebagai contoh, Kalimantan Tengah pada 2009 luasan area yang terbakar, yaitu 247,942 hektare, 583, 833 hektare pada 2015, menurun menjadi 317,749 hektare pada 2019, dan 165,896 hektare pada 2023. Penurunan ini sangat signifikan di tengah kondisi Indonesia yang dilanda El Nino pada 2019 dan 2023 yang menyebabkan kemarau lebih kering dan panjang dari biasanya.

“Ini mengindikasikan OMC berhasil menekan laju kenaikan hotspot pada dua pulau langganan Karhutla. Adanya delay lonjakan hotspot mengindikasikan periode kekeringan yang berhasil dipersingkat,” ujarnya.

Dengan demikian, Dwikorita melihat periode kekeringan yang menjadi sumber pemicu tingginya lonjakan hotspot berhasil dipersingkat karena pada saat periode transisi ke musim kemarau, gambut sudah lebih basah. Air-air yang berhasil disimpan pada kubah gambut juga bisa digunakan untuk water bombing bilamana karhutla terjadi.

Hal yang paling penting, dengan basahnya lahan gambut maka kemungkinan besar oknum masyarakat yang melakukan pembakaran secara illegal pun akan kesulitan karena gambut dalam kondisi basah.

Sementara itu, Plt Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto menambahkan, area Karhutla di Indonesia pada tahun 2023 menurun hingga 29,6 persen jika dibandingkan 2019. Serta, emisi karbon yang berhasil diturunkan akibat kebakaran hutan pada tahun 2023 mencapai 70,7 persen dibandingkan tahun 2019.

Seto menjelaskan, gambut yang terbakar tidak hanya di permukaan saja, namun hingga ke dalam. Sehingga ketika gambut terbakar semakin dalam maka asapnya akan semakin pekat dan menimbulkan emisi karbon yang banyak dan memiliki dampak besar seperti mempercepat laju perubahan iklim, kerusakan lingkungan, dan memperburuk kesehatan manusia.

“Tetapi paling tidak kalau gambutnya dibasahi maka eskalasi kebakaran mampu dikurangi intensitasnya dan emisi karbonnya pun jauh lebih berkurang dibandingkan tahun 2019. Ini tentu sangat berkontribusi positif untuk upaya komitmen pemerintah Indonesia terkait perubahan iklim bahwa kita mengurangi emisi karbon,” jelasnya.

“Selama kegiatan OMC berlangsung, penyemaian awan dilakukan pada daerah yang berpotensi menyebabkan hujan di area pembangunan infrastruktur penunjang IKN. Penyemaian awan diprioritaskan pada daerah upwind dengan tujuan awan hujan tidak masuk ke daerah target,” imbuhnya.

Kini, pada peringatan puncak HMKG, BMKG berharap OMC ke depan akan memiliki banyak manfaat bagi kehidupan masyarakat. Terpenting, kerja sama antar stakeholder dengan berbagai pihak harus terus digencarkan agar OMC memiliki nilai manfaat yang lebih baik ke depannya. (*/red)

Via Headline
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini


Stay Conneted

twitter Follow
instagram Follow
pinterest Follow

Featured Post

Ngariung Iman Nagariung Aman Kapolres Serang Jumling di Masjid Baitul Mumin Desa Citereup Ciruas

Perwast.Com- Jumat, Oktober 25, 2024 0
Ngariung Iman Nagariung Aman  Kapolres Serang Jumling di Masjid Baitul Mumin Desa Citereup Ciruas
Serang , - Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko melaksanakan shalat Jumat Keliling (Jumling) di Mesjid Baitul Mu'min di Desa Citeurep, Kecamatan Ciruas, Ka…

Berita Terpopuler

Cegah Gangguan Kamtibmas,Kapolres Serang Pimpin Langsung Patroli KRYD

Cegah Gangguan Kamtibmas,Kapolres Serang Pimpin Langsung Patroli KRYD

Minggu, September 08, 2024
Siap Maju di Pilgub Jakarta, Jusuf Hamka Sebut Ingin Tuntaskan Kesenjangan Sosial

Siap Maju di Pilgub Jakarta, Jusuf Hamka Sebut Ingin Tuntaskan Kesenjangan Sosial

Senin, Juli 22, 2024
Ngariung Iman Nagariung Aman  Kapolres Serang Jumling di Masjid Baitul Mumin Desa Citereup Ciruas

Ngariung Iman Nagariung Aman Kapolres Serang Jumling di Masjid Baitul Mumin Desa Citereup Ciruas

Jumat, Oktober 25, 2024
Dukung Target Swasembada Pangan Nasional, SSDM Polri Siapkan Calon Polisi Dengan _Skill_ dan Program Pertanian Yang Melibatkan Masyarakat

Dukung Target Swasembada Pangan Nasional, SSDM Polri Siapkan Calon Polisi Dengan _Skill_ dan Program Pertanian Yang Melibatkan Masyarakat

Rabu, Oktober 23, 2024
Kapolda Banten Laksanakan Safari Jum'at Keliling di Masjid Jami Assalamiyah Jawilan

Kapolda Banten Laksanakan Safari Jum'at Keliling di Masjid Jami Assalamiyah Jawilan

Jumat, September 06, 2024
Polres Serang Laksanakan  Apel Pengamanan Hari ke - 2  Kunjungan Kerja Wapres RI di Ponpes An Nawawi Tanara

Polres Serang Laksanakan Apel Pengamanan Hari ke - 2 Kunjungan Kerja Wapres RI di Ponpes An Nawawi Tanara

Senin, Oktober 14, 2024
Ngariung Iman Ngariung Aman ,Kapolres Serang Kembali Sambangi Para Tahanan Rutan Polres Sersng

Ngariung Iman Ngariung Aman ,Kapolres Serang Kembali Sambangi Para Tahanan Rutan Polres Sersng

Minggu, Juli 28, 2024
Dukung Commander  Wish Kapolda Banten Program Poliran ,Kapolres Serang  Tinjau Tempat Pembuatan Pupuk Kompos

Dukung Commander Wish Kapolda Banten Program Poliran ,Kapolres Serang Tinjau Tempat Pembuatan Pupuk Kompos

Selasa, Oktober 15, 2024
Jelang Perayaan HUT ke-4, PERWAST Bentuk Panpel Kegiatan

Jelang Perayaan HUT ke-4, PERWAST Bentuk Panpel Kegiatan

Rabu, Juli 31, 2024
Diduga Lapak Liar PKL Situ Ciherang di Bongkar Satpol PP

Diduga Lapak Liar PKL Situ Ciherang di Bongkar Satpol PP

Rabu, Juli 24, 2024

Berita Terpopuler

Cegah Gangguan Kamtibmas,Kapolres Serang Pimpin Langsung Patroli KRYD

Cegah Gangguan Kamtibmas,Kapolres Serang Pimpin Langsung Patroli KRYD

Minggu, September 08, 2024
Siap Maju di Pilgub Jakarta, Jusuf Hamka Sebut Ingin Tuntaskan Kesenjangan Sosial

Siap Maju di Pilgub Jakarta, Jusuf Hamka Sebut Ingin Tuntaskan Kesenjangan Sosial

Senin, Juli 22, 2024
Ngariung Iman Nagariung Aman  Kapolres Serang Jumling di Masjid Baitul Mumin Desa Citereup Ciruas

Ngariung Iman Nagariung Aman Kapolres Serang Jumling di Masjid Baitul Mumin Desa Citereup Ciruas

Jumat, Oktober 25, 2024
Dukung Target Swasembada Pangan Nasional, SSDM Polri Siapkan Calon Polisi Dengan _Skill_ dan Program Pertanian Yang Melibatkan Masyarakat

Dukung Target Swasembada Pangan Nasional, SSDM Polri Siapkan Calon Polisi Dengan _Skill_ dan Program Pertanian Yang Melibatkan Masyarakat

Rabu, Oktober 23, 2024
Kapolda Banten Laksanakan Safari Jum'at Keliling di Masjid Jami Assalamiyah Jawilan

Kapolda Banten Laksanakan Safari Jum'at Keliling di Masjid Jami Assalamiyah Jawilan

Jumat, September 06, 2024
Polres Serang Laksanakan  Apel Pengamanan Hari ke - 2  Kunjungan Kerja Wapres RI di Ponpes An Nawawi Tanara

Polres Serang Laksanakan Apel Pengamanan Hari ke - 2 Kunjungan Kerja Wapres RI di Ponpes An Nawawi Tanara

Senin, Oktober 14, 2024
Ngariung Iman Ngariung Aman ,Kapolres Serang Kembali Sambangi Para Tahanan Rutan Polres Sersng

Ngariung Iman Ngariung Aman ,Kapolres Serang Kembali Sambangi Para Tahanan Rutan Polres Sersng

Minggu, Juli 28, 2024
Dukung Commander  Wish Kapolda Banten Program Poliran ,Kapolres Serang  Tinjau Tempat Pembuatan Pupuk Kompos

Dukung Commander Wish Kapolda Banten Program Poliran ,Kapolres Serang Tinjau Tempat Pembuatan Pupuk Kompos

Selasa, Oktober 15, 2024
Jelang Perayaan HUT ke-4, PERWAST Bentuk Panpel Kegiatan

Jelang Perayaan HUT ke-4, PERWAST Bentuk Panpel Kegiatan

Rabu, Juli 31, 2024
Diduga Lapak Liar PKL Situ Ciherang di Bongkar Satpol PP

Diduga Lapak Liar PKL Situ Ciherang di Bongkar Satpol PP

Rabu, Juli 24, 2024
Perwast.Com

About Us

PERWAST.COM merupakan media pemberitaan online seputar kegiatan Perkumpulan Wartawan Serang Timur (PERWAST) yang berkedudukan di wilayah Serang Timur.

Contact us: perwast@gmail.com

Follow Us

Copyright © 2024 | Perwast.Com
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber